Cara Menjurnal Persediaan. Persediaan adalah salah satu akun atau perkiraan yang dimiliki oleh perusahaan dagang dan manufaktur. Namun setiap kali terjadi transaksi penjualan atau pembelian barang yang notabenenya adalah persediaan barang, tidak pernah sama sekali di libatkan akun perkiraan dalam jurnal umum.
Biasanya persediaan baru di adakan perjurnalan pada saat akhir preiode siklus akuntansi ketika melakukan penyesuaian.
Mari kita lihat contoh soal dari persediaan.
- Neraca saldo menunjukkan saldo Persediaan adalah sebesar Rp. 152.450.000.
- Selama satu priode terjadi penjualan sebesar Rp. 351.220.000
- Juga terjadi pembelian barang sebesar 245.550.000
- Menurut kartu stock menunjukkan sisa persediaan yang telah di nominalkan dengan harga perolehan barang senilai Rp. 168.500.000
Buatlah jurnal persediaan untuk kasus tersebut.
Jawaban Jurnal-nya :
- Persediaan Barang (Debet) Rp. 245.550.000
- Pembelian Barang (Kredit) Rp. 245.550.000
- Harga Pokok Penjualan (Debet) Rp. 229.500.000
- Persediaan Barang Dagang (Kredit) Rp. 229.500.000
Penjelasan :
Persediaan barang awal + Pembelian = Persediaan barang
152.450.000 + 245.550.000 = 398.000.000
Excel Akuntansi Perusahaan Jasa https://akuntansi-id.com/excel-akuntansi-perusahaan-jasa Fitur Lengkap | Mudah Digunakan | Laporan Otomatis |
Excel Akuntansi Perusahaan Dagang https://akuntansi-id.com/excel-akuntansi-perusahaan-dagang Siap Pakai | Laporan Otomatis | Bisa Dikustom Sendiri |
Excel Akuntansi Perusahaan Manufaktur https://akuntansi-id.com/excel-akuntansi-perusahaan-manufaktur Fitur Komplit | Bisa Banyak User | 1x Bayar |
Persediaan – Persediaan Barang Akhir = Harga Pokok Penjualan (HPP)
398.000.000 – 168.500.000 = 229.500.000
Mengapa Rp. 229.500.000 yang di jadikan sebagai jurnal. Tentu karena yang kita inginkan tentunya adalah bahwa saldo persediaan dalam buku besar dan neraca adalah nilai dari Persediaan akhir sebesar Rp. 168.500.000. Atau mungkin lebih jelas bila di buatkan rumus sepeti ini :
Persediaan Awal + Pembelian – HPP = Persediaan Akhir
152.450.000 + 245.550.000 – 229.500.000 = 168.500.000
Atau dengan rumus atas dasar ayat jurnal persediaan diatas adalah :
Saldo awal (debet) + jurnal 1 (debet) – jurnal 2 (kredit) = persediaan akhir (debet).
Maka dari penjurnalan tersebut tentu akan di dapatkan hasil saldo persediaan adalah Rp. 168.500.000 dalam posisi debet sesuai petunjuk soal no. 4 di atas. Bagaimanapun kita membolak-balikkan rumus di atas hasilnya akan tetap sama. Dan soal nomor 2 tidaklah di gunakan, karena penjualan memang mempengaruhi persediaan tetapi tidak berkaitan dengan perhitungan persediaan. Pengganti penjualan untuk persediaan adalah kartu stock.
Demikian artikel tetang Cara Menjurnal Persediaan ini, mudah-mudahan bisa di pahami dengan baik. Namun jika ada yang kurang jelas, silahkan tanyakan melalui kolom komentar.
saya mau buat jurnal laba/rugi, kendalanya data yg ada hanya stock bulan april sebesar 21.367.936.696 dan harga pokok penjualan sebesar 7.748.897.163,94. Yang ingin saya tannyakan bagaiman cara postingnya, karna tidak ada data pembelian maupun potongan pembelian dan persediaan awal bulan lalu.
dijual barang dagangan sebesar Rp. 500,000 dg tunai. untuk jurnal nya???
debet kas 500,000
kredit Penjualan 500,000
nah untuk jurnal yg mengurangi persediaan itu apa??
mohon bantuan nyaaaaa
Dian Tifani :
Dr.COGS
CR. Inventory
Nilainya adalah saat membeli barang tersebut.. bukan nilai jual