Prinsip Pendapatan. Prinsip pendapatan adalah prinsip dalam menentukan dan mengukur suatu pendapatan hingga bisa di sebut sebagai pendapatan. Namun perlu untuk kita mengetahui terlebih dahulu tentang pengertian dari pedapatan itu sendiri.
Pengertian pendapatan adalah segala uang tunai yang di terima oleh perusahaan dari aktivitasnya yang biasanya di dapatkan dari penjualan barang atau jasa kepada konsumen (Wikipedia).
Atau jika dijabarkan lebih spesifik lagi maka pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan aktiva perusahaan lainnya atau pengurangan kewajiban (Kombinasi keduannya) akibat pengiriman atau produksi barang, pembelian, penyerahan jasa atau kegiatan lainnya yang merupakan operasi pokok perusahaan selama periode tertentu.
Sebagai salah satu unsur bagian dari pengukuran atas rugi laba perusahaan maka pendapatan biasanya terpisah dengan biaya sebagai ukuran pembanding / Penandingan (Prinsip Dasar Akuntansi point 4).
Jika dilihat dari Prinsip pengakuan pendapatan sebagaimana yang telah kami tuliskan dalam artikel (Prinsip Dasar Akuntansi point 2) maka Prinsip pendapatan dapat di kelompokkan kedalam 2 (Dua) point antara lain :
1. Telah di realisasikan
Excel Akuntansi Perusahaan Jasa https://akuntansi-id.com/excel-akuntansi-perusahaan-jasa Fitur Lengkap | Mudah Digunakan | Laporan Otomatis |
Excel Akuntansi Perusahaan Dagang https://akuntansi-id.com/excel-akuntansi-perusahaan-dagang Siap Pakai | Laporan Otomatis | Bisa Dikustom Sendiri |
Excel Akuntansi Perusahaan Manufaktur https://akuntansi-id.com/excel-akuntansi-perusahaan-manufaktur Fitur Komplit | Bisa Banyak User | 1x Bayar |
Telah di realisasikan maksudnya adalah apabila barang atau jasa telah di realisasikan dalam bentuk kas atau klaim atas kas (Piutang), sedangkan
2. Telah diperoleh
Telah di peroleh maksudnya adalah apabila perusahaan telah secara subtansial menyelesaikan apa yang harus dilakukan untuk memperoleh pekerjaan tersebut atau dengan kata lain apabila proses telah di selesaikan atau hampir selesai.
Dari kedua point di atas maka dapat di simpulkan bahwa ada beberapa hal yang di hasilkan untuk dapat di katakan sebagai pendapatan :
- Pendapatan dari penjualan produk di akui pada saat tanggal penjualan, biasanya pada tanggal pengiriman barang kepada konsumen.
- Pendapatan dari penyerahan jasa pada saat kegiatan penyeraan jasa telah dikerjakan atau pada saat sudah bisa di tagih.
- Pendapatan dari aktiva lainnya seperti bunga, sewa, royalty di akui setelah waktu berlalu atau saat di gunakan aktiva bersangkutan.
- Pendapatan dari Penjualan aktiva selain produk di akui pada saat penjualan.
Tetapi dari praktik Prinsip Pengakuan pendapatan tersebut terdapat penyimpangan pengakuan pendapatan sebagai contoh masalah pengakuan pendapatan yang timbul karena pengumpulan harga penjualan tidak pasti atau kapan proses pekerjaan selesai.
Dengan memahami prinsip pendapatan tersebut maka kita sudah bisa menyimpulkan dengan cara apa sebuah laporan keuangan itu di bentuk dan cara mengakui pendapatan dalam laporan tersebut.